Tari Setabik dapat digolongkan kepada tari tradisional, apabila dilihat
dari segi karakter (sifat), segi penyajian, tata rias, tata busana dan
musik pengiring .
Tari Setabik merupakan rangkaian upacara penerimaan tamu agung di
Kabupaten Musi Banyuasin. Tari Setabik telah ada di Kabupaten Musi
Banyuasin cukup lama, yaitu sejak zaman penjajahan Belanda. Ini dapat
dilihat dari nama tari tersebut yaitu Setabik. Setabik berasal dari dari
kata tabik (tabe, artinya menghormat, atau penghormatan). Kemudian nama
tersebut beradaptasi dengan daerah setempat menjadi setabik. Dari asal
kata itulah kemudian terbentuk sebuah tarian daerah yang bersifat
penghormatan kepada tamu¬tamu (Pemerintah dan pemuka adat) yang datang
ke Musi Banyuasin (MUBA). Salah satu ciri tari Setabik tersebut ada
gerakan menghormat (tabik).